Sejauh 30 tahun terakhir ini, pemanasan global telah menyebabkan lapisan es di laut Arktik di Kutub Utara menipis sebesar 40 persen. Di Antartika, lapisan es juga ikut mencair dengan tingkat yang sangat cepat akibat pemanasan global ini. selama ini Kutub Utara dan Selatan terdapat dua jenis es, yaitu es musiman yang biasanya terbentuk saat musim dingin tiba dan mencair saat musim panas datang, dan es abadi yang tebal dan tidak akan mencair sepanjang tahun. Sayang dari penelitian selama tahu-tahun terakhir ini menunjukkan penurunan dramatis bukan saja di dalam es musiman, tapi juga dalam es abadi Pada Bulan November, menurut Dr Mark Serreze, kawasan Arktik kehilangan 2 juta km2 persegi esnya dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Saat atmosfer mulai menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan ikut menghangat, sehingga volumenya akan membesar dengan mencairnya es di kutub Utara dan Selatan. Akibatnya adalah naiknya tinggi permukaan laut dan lebih banyak volume air laut. Selama abad ke-20 ini, tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 - 25 cm (4 - 10 inchi). Lebih jauh lagi, para ilmuan IPCC meramalkan peningkatan lebih lanjut 9 - 88 cm (4 - 35 inchi) pada abad ke-21. di tahun 2100 akan terjadi peningkatan air laut setinggi 15-90 cm.
Peningkatan tinggi permukaan laut ini akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai seperti saat jaman es berakhir. Jika terjadi kenaikan air laut sampai 100 cm (40 inchi), maka akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda yang berada di bawah permukaan laut, 17,5 persen daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau kecil di seluruh dunia. Saat ini kenaikan air laut telah menenggelamkan pulau-pulau seperti Kiribati, Tuvalu, Vanuatu, dan Kepulauan Marshaal di lautan Pasifik, serta penduduk di kepulauan Carteret di Papua harus direlokasi karena kenaikan permukaan air laut ini. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan. Negara-negara kaya di dunia akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya seperti Amerika akan kehilangan kota New York, Florida, NewOrleans yang terletak di pinggir pantai dan Inggris juga akan kehilangan kota London, Manchester, dan Liverpol, dan mungkin yang paling parah adalah negara Belanda yang tanahnya cukup rendah dari permukaan laut. Sehingga negara-negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai menuju ke daerah yang lebih tinggi atau di pegunungan. Negara-negara miskin di
Di Indonesia, setiap tahunnya di Kota Jakarta mengalami penurunan permukaan tanah sampai 0,8 sentimeter per tahun akibat pengambilan air tanah dan pembangunan gedung bertingkat. Jika air laut sedang pasang, maka gelombangnya bisa mencapai 1-2 meter menghantam sepanjang pantai
Dadang Rusbiantoro
Menyangkut | Es Kutub Mencair, Penyebab Air Pasang, Efek Global Warming